Saturday, February 25, 2012

Profile Pangeran Cakra Buana Cirebon

Pangeran Cakra Buana dikenal juga dengan nama Raden Walangsungsang atau Kian Santang dan nama Islam Haji Abdullah Iman. Pangeran Cakra Buana adalah anak dari Prabu Siliwangi raja Padjajaran yang lengkapnya Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dari istri yang bernama Subang Larang yang merupakan istri kedua. Subang Larang ini adalah anak dari Ki Gedeng Tapa.

Saudara seibu dari Pangeran Cakra Buana adalah Nyai Lara Santang atau Syarifah Mudaim dan Raden Sangara.

Karena memeluk agama Islam, maka Pangeran Cakra Buana tidak berhak sebagai putera mahkota dari kerajaan Pakuan Pajajaran, dan Prabu Surawisesa, anak laki-laki Prabu Siliwangi dari istrinya yang ketiga Nyai Cantring Manikmayang yang menjadi putra mahkota.

Pangeran Cakra Buana atau Raden Walangsungsang mendirikan istana Pakungwati dan membuat pemerintahan di Cirebon. Maka, pendiri pertama Kesultanan Cirebon adalah Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana. Pangeran Cakrabuana, adalah Raja Cirebon pertama di keraton Pakungwati dan menyebarkan ajaran agama Islam kepada seluruh penduduk Cirebon.

Saat ini nama Pangeran Cakra Buana diabadikan menjadi nama Jalan yang menghubungkan kota Cirebon dari mulai Pasar Kali Tanjung sampai dengan Pasar Sumber atau wilayah Kabupaten Cirebon.

Pangeran Cakra Buana adalah paman dari Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatulloh yang merupakan anak dari Nyai Lara Santang yang menikah dengan Syekh Maulana Akbar (Syarif Abdullah) dari Gujarat, India.

12 comments:

  1. Terima kasih. Pantas orang Cirebon menyebutnya mbah Kuwu Cirebon dan sering ngomong anak putu mbah kuwu Cirebon.

    ReplyDelete
  2. thanks atas inponya and atas sharenya gan, jadi tambah ilmu nih, Good Luck and God Bless U, lam kenal,

    ReplyDelete
  3. Berdasarkan sumber sejarah lokal (Babad Cirebon) bahwa Cakrabuana, Syarif Hidayatullah, dan Kian Santang merupakan tiga tokoh utama penyebar Islam di seluruh tanah Pasundan. Ketiganya merupakan keturunan Prabu Sliliwangi (Prabu Jaya Dewata atau Sribaduga Maha Raja) raja terakhir Pajajaran (Gabungan antara Galuh dan Sunda). Hubungan keluarga ketiga tokoh tersebut sangatlah dekat. Cakrabuana dan Kian Santang merupakan adik-kakak. Sedangkan, Syarif Hidayatullah merupakan keponakan dari Cakrabuana dan Kian Santang. Syarif Hidayatullah sendiri merupakan anak Nyai Ratu Mas Lara Santang, sang adik Cakrabuana dan kakak perempuan Kian Santang.

    ReplyDelete
  4. Pangeran Cakra Buana dikenal juga dengan nama Raden Walangsungsang atau Kian Santang dan nama Islam Haji Abdullah Iman

    ReplyDelete
  5. Raden Walangsungsang, setelah remaja dikenal dengan nama Kian Santang.

    ReplyDelete
  6. Raden Walangsungsang adalah Pangeran Cakra Buana.

    ReplyDelete
  7. Raden Walangsungsang atau Mbah Kuwu Cirebon Girang atau Pangeran Cakra Buana adalah paman dari Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatulloh.

    ReplyDelete
  8. saya minta fotonya donk min, foto dari pangeran cakrabuana .. please!!!!

    ReplyDelete
  9. " dari Nyai Lara Santang yang menikah dengan Syekh Maulana Akbar (Syarif Abdullah) dari Gujarat, India."

    Ga salah tuh Bro, bukan dari gujarat Namanya Syarif Abdullah, seorang penguasa (sultan) kota Mesir pada waktu itu. Syarif Abdullah sendiri, secara geneologis, merupakan keturunan Nabi Muhammad Saw. generasi ke-17. Maaf kalo salah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nyai lara santang menikah dgn seorang raja mesir mereka bertemu saat pangeran cakrabuana dan Nyai lara santang sedang menunaikan ibadah haji mereka dikarunia dua anak yg pertama adalah syarif hidayatullah/ sunan gung jati dan yang kedua adalah bernama Nurullah

      Delete
  10. Sampurasun.
    Melihat judul ini ("Profile Pangeran Cakra Buana Cirebon") saya tertarik untuk membaca
    Belum lama ini saya membuat blog. Salah satu postingan saya berjudul "Mbah Kuwu Sangkan" (http://dodi-nurdjaja.blogspot.com/2012/11/mbah-kuwu-sangkan.html). Silahkan mampir, baca dan bandingkan. Tinggalkan komen juga kalau ada koreksi atau tambahan info.
    Makasih.

    ReplyDelete
  11. maka lahirlah Putra Mahkota Cakrabuana

    ReplyDelete

Mangga komentare kula tampi